Dalam rangka ulang tahun baginda raja, istana akan mengadakan rangkaian lomba. Lomba-lomba yang akan di adakan boleh diikuti oleh semua kalangan. Seminggu sebelum ulang tahun baginda raja, para pengawal dan dayang istana sudah terlihat sangat sibuk. Tak satupun diantara mereka yang terlihat santai.
Sang putri kerajaan, putri Muthia, berniat mengikuti salah satu lomba yang diadakan. Lomba yang ingin ia ikuti adalah lomba merangkai bunga. Merangkai bunga adalah salah satu kegemaran sang putri.
“ Bunda, nanda boleh mengikuti lomba yang diadakan istana tidak?”Tanya Putri, ketika dia sedang berjalan-jalan di taman istana, bersama dengan sang ibunda, sang permaisuri.
“waduh, ternyata nanda berniat mengikuti lomba ya?”
“Nanda, siapa pun boleh mengikuti lomba yang diadakan oleh istana, termasuk nanda.”
Putri Muthia, terlihat senang sekali mendengar ucapan ibundanya. Ia pun menarik tangan sang ibunda, untuk duduk di kursi yang ada di taman itu.
“Memangnya nanda mau mengikuti lomba apa” Tanya bunda, ketika mereka telah duduk di bangku taman.
“hmm....nanda ingin mengikuti lomba merangkai bunga, bunda” kata putri Muthia dengan malu-malu.
“kalau begitu, nanda harus menemui paman Arif. Karna beliau lah yang bertugas di pendaftaran lomba untuk tahun ini”
“wah masa harus nanda yang mendatangi paman Arif sih, bunda! Nanda kan seorang putri sedangkan paman Arif hanya seorang pengawal, berarti paman Arif dong yang harus mendatangi nanda, bunda” kata Muthia sambil memiringkan bibirnya, pertanda bahwa dia sedang kesal.
“Nanda, jangan pernah menganggap orang lain itu lebih rendah dari kita. Kita dengan orang lain, di mata Allah itu sama, tidak ada yang lebih rendah dari yang lain. Walau paman Arif pengawal dan nanda adalah putrid, tetap saja nanda yang harus menemui paman Arif. Hal ini terjadi, Karena nanda yang membutuhkan bantuan beliau, selain itu nanda pun lebih muda dari paman Arif.”
“baiklah, bunda. Nanti nanda yang akan mendatangi paman Arif.
Akhirnya putri Muthia sadar, walau dia seorang putri bukan berarti ia bisa menganggap remeh orang lain. Walau dia seorang putri dia bisa menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.
kasma stories
slamat datang di catatan sederhana dan g penting
Tampilkan postingan dengan label ceritaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ceritaku. Tampilkan semua postingan
Minggu, 30 Januari 2011
Sabtu, 25 Desember 2010
Cinta dalam Cinta
Berat rasanya bila selama dua bulan tak bersamamu. Berat rasanya bila seama dua bulan, tak dapat melihat senyum manismu yang mampu redakan amarahku. Tapi, walau bagaimanapun aku harus menerima, bahwa selama dua bulan kita tak bertemu. Ini semua demi masa depan. Kita harus sabar, dan tetap harus saling percaya.
Saat ku tahu, kalau lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) kita berbeda lokasi, rasanya aku ingin pindah ke kelompok KKN mu, agar kita selalu berdekatan. Tapi, setelah kupikir-pikir, inilah waktu yang terbaik. Waktu terbaik untuk aku belajar, tidal selamanya selalu dekat denganmu.
Hal pertama yang kulakukan adalah mengakrapi teman-teman KKNku. Karena mereka akan orang terdekat ku selama dua bulan mendatang.
Saat hari pemberangkatan tiba,kutatapwajahmu cukup lama, tak lupa kbeikan sebuah kado untukmu. Kado yang berisi sebuah diary, berisi sgala perasaanku terhadapmu. Kulihat ada rasa berat dimatamu, berat ubtuk melepaskan diriku. Perasaan yang sama pun berkecamuk di hatiku.
Akhirnya, bis yang mengantarkan aku dan teman-teman mulai berjalan,menuju lokasi KKN.
*****
Tanpa terasa, dua bulan hampir berlalu. Ini artinya, tak lama lagi KKN ku akan usai. Tak lama lagi, aku akan bertemu dengan pangeranku.
Betapa senangnya aku dan teman-teman, ketika kembali ke Samarinda. Tunai sudah satu lagi mata kuliah, yang membutuhkan tenaga dan materi.
Terbersit rasa bangga, ketika menyadari aku sanggup berpisah denganmu, dalam waktu yang tak sebentar. Walau aku sadar, kita tak benar-benar berpisah. Kau masih sering mengirim sms, begitu juga diriku. Acara telfon-telfonan pun, menjadi penyambung rindu.
Saat aku tiba di Samarinda, ternyata dirimu pun pulang dari lokasi KKN. Tapi, itu bukan masalah yang berarti, karena paling lambat minggu depan kau pasti sudah kembali.
Dugaan ku tak meleset, hari Jumat kau telah tiba di Samarinda. Kauberjanji, akan mengunjungiku di malam minggu nanti.
Ketika malam minggu menyapa, kau pun hadir di hadapanku. Cukup lama aku terpaku, tak mampu berkata-kata. Kini kau banyak berubah. Rambut agak gondrong kini menjadi gaya mu, warna hitam menjadi cat kulitmu, tak lupa pipi chubby pun tergambar jelas di wajahmu. Yang masih sama, hanya senyum damai bibirmu.
*****
Tanpatersa, tiga bulan telah masa KKN berlalu,. Tapi sejauh ini, aku tak pernah putus silatutahmi, dengan teman-teman se posko KKN ku. Dalam setiap pertemuan, kau pun tak pernah luput kuajak. Hal ini kulakukan, agar kau mengenal mereka, orang-orang yang menjadi saudara ku, saat aku tanpamu.
Tak prnah kuduga, salah satu temanku melihatmu, berjalan dengan seorang gadis dengan mesra, di saat kau tak mengapeliku di malam minggu. Padahal alasanmu saat itu, kau sedang ada pertemuan keluarga.
Tap, aku pun tak langsung menaruh curiga. Ku telusuri kebenaran itu. Ternyata, memang benar. Kau memiliki gadis lain!
Betapa sakitnya hatiku, betapa hancurnya perasaanku. Ternyata kau mengkhianati kepercayaanku. Yang lebih parahnya, kau menjalin itu semua saat kita KKN. Padahal selama KKN, tak sedikitpun perhatian mu berkurang. Kau masih sama. Aku benar-benar telah terbohongi, oleh sosok yang kucintai.
Tak pernah kuduga, kau yang berpredikat cowok baik-baik, ternyata brengsek,bajingan!
Kamu begitu nyaman menyakitiku. Kau begitu nikmat menduakanku, kau begitu santai membagi cintaku.
Dengan begitu mudahnya kau melakukan itu semua. Dengan mudahnya, kau menghambur janji manis untukku, padahal di saat yang sama, kau pun berbagi janji dengan gadis yang lain.
Tak pernah terpikir, cinta yang terbangun indah harus runtuh. Sebuah cinta yang runtuh karena ada cinta yang lain. dalam cintaku,kau hadirkan cinta lain. cinta dalam cinta!
Saat ku tahu, kalau lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) kita berbeda lokasi, rasanya aku ingin pindah ke kelompok KKN mu, agar kita selalu berdekatan. Tapi, setelah kupikir-pikir, inilah waktu yang terbaik. Waktu terbaik untuk aku belajar, tidal selamanya selalu dekat denganmu.
Hal pertama yang kulakukan adalah mengakrapi teman-teman KKNku. Karena mereka akan orang terdekat ku selama dua bulan mendatang.
Saat hari pemberangkatan tiba,kutatapwajahmu cukup lama, tak lupa kbeikan sebuah kado untukmu. Kado yang berisi sebuah diary, berisi sgala perasaanku terhadapmu. Kulihat ada rasa berat dimatamu, berat ubtuk melepaskan diriku. Perasaan yang sama pun berkecamuk di hatiku.
Akhirnya, bis yang mengantarkan aku dan teman-teman mulai berjalan,menuju lokasi KKN.
*****
Tanpa terasa, dua bulan hampir berlalu. Ini artinya, tak lama lagi KKN ku akan usai. Tak lama lagi, aku akan bertemu dengan pangeranku.
Betapa senangnya aku dan teman-teman, ketika kembali ke Samarinda. Tunai sudah satu lagi mata kuliah, yang membutuhkan tenaga dan materi.
Terbersit rasa bangga, ketika menyadari aku sanggup berpisah denganmu, dalam waktu yang tak sebentar. Walau aku sadar, kita tak benar-benar berpisah. Kau masih sering mengirim sms, begitu juga diriku. Acara telfon-telfonan pun, menjadi penyambung rindu.
Saat aku tiba di Samarinda, ternyata dirimu pun pulang dari lokasi KKN. Tapi, itu bukan masalah yang berarti, karena paling lambat minggu depan kau pasti sudah kembali.
Dugaan ku tak meleset, hari Jumat kau telah tiba di Samarinda. Kauberjanji, akan mengunjungiku di malam minggu nanti.
Ketika malam minggu menyapa, kau pun hadir di hadapanku. Cukup lama aku terpaku, tak mampu berkata-kata. Kini kau banyak berubah. Rambut agak gondrong kini menjadi gaya mu, warna hitam menjadi cat kulitmu, tak lupa pipi chubby pun tergambar jelas di wajahmu. Yang masih sama, hanya senyum damai bibirmu.
*****
Tanpatersa, tiga bulan telah masa KKN berlalu,. Tapi sejauh ini, aku tak pernah putus silatutahmi, dengan teman-teman se posko KKN ku. Dalam setiap pertemuan, kau pun tak pernah luput kuajak. Hal ini kulakukan, agar kau mengenal mereka, orang-orang yang menjadi saudara ku, saat aku tanpamu.
Tak prnah kuduga, salah satu temanku melihatmu, berjalan dengan seorang gadis dengan mesra, di saat kau tak mengapeliku di malam minggu. Padahal alasanmu saat itu, kau sedang ada pertemuan keluarga.
Tap, aku pun tak langsung menaruh curiga. Ku telusuri kebenaran itu. Ternyata, memang benar. Kau memiliki gadis lain!
Betapa sakitnya hatiku, betapa hancurnya perasaanku. Ternyata kau mengkhianati kepercayaanku. Yang lebih parahnya, kau menjalin itu semua saat kita KKN. Padahal selama KKN, tak sedikitpun perhatian mu berkurang. Kau masih sama. Aku benar-benar telah terbohongi, oleh sosok yang kucintai.
Tak pernah kuduga, kau yang berpredikat cowok baik-baik, ternyata brengsek,bajingan!
Kamu begitu nyaman menyakitiku. Kau begitu nikmat menduakanku, kau begitu santai membagi cintaku.
Dengan begitu mudahnya kau melakukan itu semua. Dengan mudahnya, kau menghambur janji manis untukku, padahal di saat yang sama, kau pun berbagi janji dengan gadis yang lain.
Tak pernah terpikir, cinta yang terbangun indah harus runtuh. Sebuah cinta yang runtuh karena ada cinta yang lain. dalam cintaku,kau hadirkan cinta lain. cinta dalam cinta!
Langganan:
Postingan (Atom)