kasma stories

slamat datang di catatan sederhana dan g penting

Jumat, 06 Agustus 2010

Lima Macam Bentuk Karangan



1. Karangan Eksposisi
Eksposisi atau pemaparan berarti salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau wawasan seseorang yang membaca. Eksposisi atau paparan menyajikan fakta atau gagasan yang disusun dengan sebaik-baiknya sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu, paparan harus disusun secara teratur,logis, dan lengkap. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Paragraf eksposisi sangat tepat digunakan untuk menyampaikan uraian-uraian ilmiah popular atau uaian-uraian ilmiah lainnya yang tidak bertujuan mempengaruhi pembacanya.
Sesuatu yang diinformasikan dalam karangan eksposisi dapat berupa:
1. Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan
dapat bersifat historis;
2. Sesuatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta;
3. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
Langkah menyusun eksposisi:
 Menentukan topik/tema
 Menetapkan tujuan
 Mengumpulkan data dari berbagai sumber
 Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
 Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Pola Pengembangan Eksposisi
Ada beberapa pola pengembangan eksposisi, yaitu eksposisi grafik, perbandingan, proses, eksposisi identifikasi, eksposisi analogi, dan pertentangan, eksposisi contoh, dan eksposisi kausal.
Eksposisi grafik adalah karangan eksposisi dengan menjelaskan grafik/bagan, sehingga pembaca dapat mengetahui/memahami isi sebuah grafik/bagan. Eksposisi perbandingan adalah karangan eksposisi yang menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-dasar tertentu. Eksposisi proses adalah karangan eksposisi yang menjelaskan teknik pembuatan tertentu. Misalnya resep makanan/pembuatan suatu barang. Eksposisi identifikasi karangan eksposisi yang menentukan identitas suatu hal.
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
 Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
 Peranan majalah dinding di sekolah
 Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
2. Karangan Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
 menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
 penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
 membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Pola pengembangan paragraf deskripsi
 Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek khusus ruangan, benda atau tempat.
 Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
 Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
Contoh topik yang tepat untuk karangan deskripsi:
 Keindahan Bontang Kuala di sore hari
 Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
 Keadaan ruang praktik
 Keadaan daerah yang dilanda bencana
3. Karangan Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
Dalam paragraf argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri- ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.
Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan ini yang membedakan argumentasi dari eksposisi.
Tujuan yang ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi ini, antara lain :
1. melontarkan pandangan / pendirian
2. mendorong atau mencegah suatu tindakan
3. mengubah tingkah laku pembaca
4. menarik simpati
Langkah menyusun argumentasi:
a. Menentukan topik/tema
b. Menetapkan tujuan
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:
 Disiplin kunci sukses berwirausaha,
 Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,
 Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
4. Karangan Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama.
Paragraf narasi disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
 Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
 Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
 Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[rujukan?]
1. (What) Apa yang akan diceritakan,
2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,
5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan
5. Karangan Persuasi
Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.
Langkah menyusun persuasi:
1. Menentukan topik/tema
2. Merumuskan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan
5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:
 Katakan tidak pada NARKOBA,
 Hemat energi demi generasi mendatang,
 Hutan sahabat kita,
 Hidup sehat tanpa rokok,
 Membaca memperluas cakrawala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar